Rangkumnews.com Jambi – Memasuki bulan Februari, biasanya curah hujan dalam kondisi masih tinggi. Hal ini menjadikan perhatian khusus akan ancaman lonjakan angka kejadian Demam Berdarah (DB).
Musim penghujan menjadikan banyak munculnya genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk vektor penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Aides aegypti dan Aides albopictus.
Penyakit Demam Berdarah atau DBD sering disalahartikan dengan gejala penyakit lainnya yang juga ditandai dengan demam. Sebab ada beberapa gejalanya yang serupa dengan beberapa penyakit lain, seperti flu atau infeksi virus ataupun bakteri.
Bila tidak segera mendapatkan pengobatan dan perawatan dengan segera, Demam Berdarah dapat berakibat fatal.
Peduli terhadap munculnya DBD yang ada di wilayah binaannya, Babinsa Koramil 415-09/Telanaipura Peltu Edi Candra menghadiri dan mengikuti kegiatan Gerakan bersama Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gebrak PSN) yang diselenggarakan di lapangan volly RT. 34 Kel. Bagan Pete Kec. Alam Barajo kota Jambi yang diinisiasi oleh PKM/Puskesmas Kenali Besar dan dibuka langsung oleh Camat Alam Barajo, Iper Riyansuni S.Th. l, ME, M. Kom, Sabtu (05/02/2022).
Menurut Candra, panggilan akrabnya Peltu Edi Candra bahwa upaya pertama yang bisa dilakukan untuk mengendalikan nyamuk penyebab DBD adalah dengan mengendalikan lingkungan terlebih dahulu. Program 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) yang sudah kita kenal, menjadi salah satu cara mengendalikan perkembangbiakan nyamuk secara lingkungan.
“Program gerakan 3M seringkali diabaikan oleh masyarakat, sehingga perkembangbiakan nyamuk nyaris tidak dapat terkendali. Kesadaran akan timbul manakala ada kasus pasien dilingkungannya yang menderita DBD.” tutur Candra.
Lebih lanjut dikatakan bahwa Gebrak PSN harus terus dikampanyekan secara bersama-sama mulai dari diri sendiri, keluarga kecil, lingkungan hingga masyarakat secara keseluruhan.
Penyakit Demam Berdarah yang ringan dapat menyebabkan demam tinggi, ruam, nyeri otot dan sendi. Sementara penyakit Demam Berdarah yang parah (Dengue Hemorrhagic Fever) dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba drastis dan bahkan bisa berujung pada kematian.
Oleh sebab itu, upaya penyadaran dan penyuluhan harus terus dilakukan agar timbul kesadaran yang tinggi untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara mandiri, tukasnya.(Red)