Ketua BNK Bungo Apresiasi PT. KIM dan PT. CK Mempersempit Peredaran Narkoba

Avertorial39 Dilihat

Rangkumnews.com Bungo – Peredaran narkotika di Kabupaten Bungo termasuk tinggi. Dari 11 kabupaten kota yang ada di Provinsi Jambi, Bungo salah satu wilayah terbesar peredaran barang barang tersebut. Dengan tingginya angka peredaran narkoba tersebut membuat Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bungo terus berupaya untuk menekan angka tersebut.

Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bungo H. Safruddin Dwi Apriyanto S.Pd menjelaskan jika narkoba ini merupakan kejahatan yang perlu dibasmi. BNK Bungo terus memperkecil ruang gerak peredaran narkotika di Kabupaten Bungo.

Diakuinya permasalahan kasus penyalahangunaan narkotika dan peredarannya di Kabupaten Bungo menjadi permasalah serius pada saat ini hingga menjadi tanggung jawab bersama bukan hanya BNK dan penegak hukum saja melainkan masyarakat tokoh masyarakat, maupun generasi muda yang menjadi harapan Bangsa.

“Pada tahun ini penyalahan narkotika mencapai 76 kasus, yang menjadi PR bersama untuk memutuskan mata rantai peredaran narkotika di Provinsi Jambi khususnya di Kabupaten Bungo ditambah pula dengan masa pandemi dan keterbatasan anggaran menjadi kurangnya penyuluhan kemasyarakat maupun ke instansi pendidikan,” Ucap Ketua BNK Safruddin Dwi Apriyanto diruang kerjanya, Jumat (31/12/21).

Disampaikan Ketua BNK meski mempunyai banyak keterbatasan, namun tidak mengurangi rasa semangat semua pihak untuk memerangi peredaran narkoba dan mengendurkan kinerjanya.

“Perkembangan kejahatan narkoba semakin mengkhawatirkan, saat ini Indonesia tidak hanya merupakan negara transit narkoba, oleh sebab itu perlu upaya penanganan yang serius dan komitmen dari pemerintah, Instansi terkait, Penegakan hukum dan seluruh elemen masyarakat,” ungkapnya.

Pemantauan mereka di lapangan objek sasaran narkoba itu adalah generasi muda sasaran ini juga menyangkut masa depan bangsa kita, oleh karena itu masalah narkoba ini harus benar-benar di tangani bisa secara parsial tetapi harus komprehensif melibatkan semua pihak termasuk juga kombinasi antara aspek pencegahan dan juga penindakan tidak bisa dipisah-pisahkan.

“Saat ini memang kita butuh sinergi dengan semua pihak termasuk juga tidak hanya melibatkan Pemkab Bungo, tetapi harus melibatkan seluruh tokoh agama, tokoh adat, termasuk LSM dan ormas.

Selain melakukan sosialisasi dengan anggaran terbatas, baru-baru ini mereka juga dibantu oleh beberapa perusahaan di Bungo, di antaranya ada PT KIM dan PT CK. Terkait hal itu, dirinya sangat mengapresiasi apa yang perusahaan tersebut lakukan.

“Tentu ini bisa menjadi contoh untuk perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Bungo yang ikut berpartisipasi dalam mempersempit ruang gerak peredaran narkoba khususnya Bungo ini,”Ujar Ketua BNK Bungo. (Red)