PJ Bupati Sarolangun Hadiri Acara Sosialisasi Reproduksi Remaja

Berita42 Dilihat

Rangkumnews.com, Sarolangun – Penjabat Bupati Sarolangun Dr Ir Bachril Bakri M.App, Sc menghadiri sekaligus membuka kegiatan sosialisasi kesehatan reproduksi remaja dalam rangka mencegah terjadinya pernikahan pada usia dini, Rabu (13/12/2023) di ruang aula dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun.

Dalam laporannya, Kepala DPPKB Sarolangun Linda Novita Herawati mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting diikuti para remaja dalam rangka memberikan mengedukasi, memberikan pemahaman kepada kalangan remaja untuk mengetahui pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, khsusunya mencegah kenakalan remaja dengan seks bebas, mencegah pernikahan pada usia dini.
” Adanya kenakalan remaja dengan akan tingginya seks bebas, pernikahan dini di usia remaja, menunjukkan pentingnya remaja mendapatkan upaya intervensi terkait kesehatan reproduksi hingga dapat mencegah tingginya angka stunting atau pencegahan stunting sejak dini,” katanya.
Selain itu menurutnya sosialisasi ini juga sebagai upaya Dinas DPPKB Sarolangun untuk pencegahan stunting sejak dini, karena saat ini di beberapa wilayah ditemukan adanya pernikahan usia dini yang memiliki resiko tinggi dalam melahirkan anak stunting.
” Kita harap juga nantinya peserta menginformasikan tentang kesehatan reproduksi kepada teman sebaya di sekitar dalam upaya mencegah stunting, dan mewujudkan generasi muda yang berkualitas di masa depan yang bebas dari stunting,” katanya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri mengatakan bahwa pentingnya menjaga kesehatan reproduksi bagi anak remaja harus diketahui dan dipahami dalam rangka mencegah dampak negatif ataupun bahaya yang ditimbulkan bagi anak remaja bila tidak mengetahui bagaimana mewujudkan kesehatan reproduksi.
” Kesehatan reproduksi ini tentu ada kaitannya dengan masalah keluarga, maka harus diketahui sejak dini baik kaki-laki maupun perempuan. Jadi dijaga kesehatan sehingga perkembangannya baik dan bisa melahirkan keturunan yang baik, sehat dan cerdas,” katanya.
” Artinya sudah maju semua, jadi mulai sekarang anak-anak memahami tentang kesehatan reproduksi, di sekolah mungkin sudah diajari pada sekolah SMA,” kata dia menambahkan.

Reporter : Budi Pratama.