Rangkumnews.com Bungo- H Mashuri dan H Safrudin Dwi Apriyanto (HAMAS-APRI) terus mendorong pertumbuhan majelis zikir di Kabupaten Bungo. Dorongan itu sudah dilakukan sejak menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bungo akhir 2016 lalu.
Hal itu disampaikan APRI saat menyampaikan sambutan dalam pengajian dan peresmian Padepokan Dzikir Nurul Wujud di Desa Pulau Kerakap, Kecamatan Bathin II Pelayang, Jumat sore (13-11-2020). Menurut APRI perkembangan itu memberikan dampak positif terhadap pembangunan karakter khusus generasi Kabupaten Bungo.
“Dua tiga tahun terakhir majelis zikir, majelis solawat, hadroh, terjadi perkembangan yang luar biasa,” kata APRI saat sambutan ketika memenuhi undangan panitia.
Menurut Apri, perkembangan itu sangat diharapkan. Sebab, dengan sendirinya akan menjadi benteng terhadap persoalan-persoalan yang muncul di tengah masyarakat. Khususnya, di kalangan anak muda.
Sebab, sambungnya ada tiga persoalan besar bangsa saat ini. Pertama korupsi. Kedua terorisme dan ketiga narkoba. Diantara ketiga itu, narkoba kata Apri paling rawan terjadi di tengah masyarakat Kabupaten Bungo. Karena mudah sekali masuk ke tengah-tengah masyarakat umum. Terutama anak-anak muda.
“Majelis sholawat dan zikir akan bisa membentengi anak-anak kita dari pengaruh negatif,” ulas Dia.
Maka, dengan perkembangan majelis zikir itu, kata Apri akan menambah kekayaan khazanah ilmu dan nilai-nilai agama di tengah masyarakat. Efeknya, anak-anak akan semakin mencintai ilmu agama. Mencintai pengajian-pengajian. Sehingga akan terarah ke hal yang positif.
Sambungnya, meski jumlah majelis semakin bertambah. Namun hal itu diharapkan tidak membuat antar majelis bersaing. Sebaliknya, diharapkan menambah kekuatan yang muaranya untuk kemajuan Kabupaten Bungo. Sehingga tujuan akhir Kabupaten Bungo bisa tercapai.
“Mudah-mudahan Bungo menjadi daerah, Kabupaten Baldatun, Toyyibatun Warobbun Gofur,” kata APRI.
Tokoh masyarakat setempat juga berharap, warga sekitar terus kompak. Jangan sampai katanya terpancing dengan hal-hal yang kecil yang akan memicu munculnya persoalan di internal masyarakat. Sebab, kekuatan dalam bermasyarakat katanya adalah berada pada kekompakan.
Sementara itu, pengajian itu dihadiri oleh Guru Besar Mujiz Ismul HAQ dari Mojokerto, Kh Bahrul Ulum, S. Ag, MH. Sekaligus KH Bahrul Ulum memberikan tausiyah agama.
Selain itu juga hadir para ulama dan tokoh dari berbagai kalangan. Selain pengajian, kegiatan ini juga diisi dengan solawat dan kegiatan keagamaan lainnya.(tmc)