Pola Konsumsi Internet di RI Berubah Imbas Larangan Mudik

Informasi, Nasional42 Dilihat

Jakarta, CNN Indonesia — Pemerintah masih memberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama pandemi Covid-19, salah satunya saat lebaran. Akibatnya, masyarakat tidak bisa melakukan perjalanan ke luar kota untuk mudik.

Akibat dari kebijakan itu, sebagian besar warga memilih berada di rumah saat lebaran. Mereka memanfaatkan beragam media sosial untuk bersilaturahmi dan bermaaf-maafan dengan keluarga hingga teman.

Operator telekomunikasi Indosat Ooredoo menyampaikan adanya perubahan pola konsumsi internet akibat tidak diperbolehkannya mudik. Indosat mencatatkan peningkatan 27 persen pada traffic data selama Lebaran jika dibandingkan dengan rata-rata penggunaan traffic normal sebelum pandemi Covid-19.

Tahun ini, Indoesat mengatakan peningkatan traffic data juga terlihat di seluruh regional termasuk Jabodetabek dikarenakan PSBB. Aplikasi yang terlihat mengalami kenaikan tinggi adalah aplikasi messaging, social media, dan video streaming.

“Kami juga melihat peningkatan yang baik pada aplikasi gaming,” ujar Head of Corporate Communications Indosat Turina Farouk.

Plt Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan pola konsumsi layanan telekomunikasi dan data selama lebaran mengalami perubahan.

Dalam periode 18-26 Mei 2020, XL Axiata mencatat kenaikan trafik pada layanan data sebesar 25 persen dibandingkan hari-hari normal sebelum masa pandemi Covid-19. Sementara layanan SMS dan percakapan mengalami penurunan sebesar 20 persen dan 10 persen.

Dari sisi lokasi, XL Axiata membeberkan kenaikan trafik layanan tertinggi secara nasional terjadi di Jawa Timur sebesar 41 persen, Jawa Barat dan Jawa Tengah 32 persen, Sulawesi 31 persen serta Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah 20 persen.

Kemudian untuk wilayah Jabodetabek juga mengalami peningkatan trafik layanan sebesar 7 persen. Meningkatnya trafik layanan di wilayah Jabodetabek selama periode lebaran tahun ini menunjukkan bahwa banyak pelanggan di wilayah Jabodetabek yang tidak melakukan aktifitas mudik ke daerah asalnya mengikuti anjuran pemerintah.

Sehingga selama periode lebaran untuk wilayah Jabodetabek ini terjadi perubahan pola, dari yang biasanya terdapat penurunan trafik layanan, maka untuk periode lebaran tahun 2020 ini mengalami kenaikan trafik.

“Seperti yang sudah kami prediksi, sebaran area terjadinya kenaikan trafik akan berubah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kini trafik layanan naik tidak lagi di lokasi wisata atau pusat keramaian yang menjadi langganan masyarakat dalam mengisi liburan Lebaran, tetapi lebih banyak dari area pemukiman,” ujar Gede.

“Kenaikannya trafik dari area pemukiman ini cukup signifikan, yaitu sekitar 12 persen hingga 30 persen terjadi di beberapa kawasan perumahan di Jabodetabek, seperti Depok, Bekasi,  dan Bintaro,” ujarnya.

Sedangkan perpindahan pelanggan, XL Axiata mencatat cukup rendah dari wilayah Jabodetabek ke provinsi lain. Tercatat, terjadi penurunan yang cukup tajam untuk tingkat perpindahan pelanggan tersebut, dari tahun lalu yang mencapai 16 persen menjadi hanya 6,5 persen.

Senada, Telkomsel mencatat lonjakan trafik data mencapai 22,8 persen pada hari Lebaran 24 Mei 2020. Secara persentase, wilayah operasional Telkomsel di Sumatera Bagian Selatan, Sumatera Bagian Utara, dan Jawa Barat mengalami peningkatan penggunaan layanan data sekitar 35 persen.

Namun, Telkomsel mencatat terjadi kenaikan trafik layanan data di sejumlah wilayah yang biasanya ditinggal oleh sebagian besar masyarakat untuk mudik Lebaran, seperti wilayah operasional Jabodetabek. Pada saat lebaran, trafik layanan data di Jabodetabek melonjak sekitar 60,9 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Sedangkan wilayah seperti Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur yang biasanya menjadi destinasi utama mudik dan paling banyak menerima kedatangan pelanggan dari wilayah lainnya mengalami penurunan sebesar -83 persen untuk wilayah Jateng, -77 persen  untuk Jabar, dan -83 persen untuk Jatim.

Terpisah, Smartfren mengklaim adanya kenaikan traffic data sebesar 10 persen selama Ramadan dan lebaran tahun ini. Namun, mereka mengatakan persebaran kenaikannya relatif stabil karena penerapan kebijakan PSBB dari pemerintah untuk tidak melakukan mudik di lebaran tahun ini.

Sedangkan 3 Indonesia mengklaim lalu lintas data meningkat hingga 57 persen jika dibandingkan dengan hari pertama perayaan lebaran tahun lalu. Peningkatan itu diklaim didominasi oleh penggunaan layanan aplikasi pesan dan telekonferensi seperti Whatsapp, Zoom, dan Google Duo.

“Berbeda dari tahun sebelumnya, adanya pandemi ini menjadikan silaturahmi lebih terbatas, banyak yang harus merayakan Idul Fitri tahun ini tanpa dapat bertemu dengan keluarga dan sanak saudara tercinta. Komunikasi pun terjalin secara virtual dengan mengandalkan aplikasi pesan serta layanan panggilan video atau telekonferensi,” kata wakil presiden direktur 3 Indonesia, M. Buldansyah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *