Fauzi : Aturan Presiden yang Mana, Pak Sarkoni Jangan Makin Permalukan Kandidat Sendiri

Berita38 Dilihat

Rangkumnews.com Bungo – “Tak Paham, Visi-Misi Hamas-Apri Dinilai Tak Sesuai Aturan Presiden”. Itulah judul pemberitaan yang dirilis tim media center SZ-Erick, dan telah terbit di beberapa media online.

Statemen dalam pemberitaan tersebut diucapkan oleh Direktur Pemenangan SZ-Erick, Sarkoni Syam. Menanggapi hal tersebut, Direktur Media Center Hamas-Apri, Fauzi mengatakan, bahwa pernyataan Direktur Pemenangan SZ-Erick ini makin mempermalukan kandidatnya sendiri.

Sebab, jelas sekali dalam dokumen jabaran dari visi misi SZ-Erick yang diserahkan ke KPU, ada 5 penjabaran yang persis sama dengan misi presiden Jokowi dalam Pilpres 2019 lalu. Bahkan beberapa narasi terlihat tidak di edit lagi, sehingga pada jabaran terakhir tertulis.

PENGGUNAAN APBN : Menjamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran, memastikan setiap rupiah dari APBN memiliki manfaat ekonomi, memberikan manfaat untuk rakyat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Sejak kapan bupati dan wakil bupati bisa mengatur APBN, kewenangan kepala daerah Bupati dan Wakil Bupati ini pengelolaan APBD, bukan APBN, masak bupati mau melampaui kewenangan presiden,” terang Fauzi.

Fauzi menganggap adanya ketidak profesionalan tim penyusun visi dan misi SZ-Erizk serta jabarannya yang di serahkan ke KPU.

“Sah-sah saja meniru program jika itu bagus, tapi mesti dilihat juga yang ditiru itu sesuai tidak dengan kewenangan seorang bupati dan wakil bupati, dan sesuai tidak dengan potensi daerah,” tambah Fauzi.

Menurut Fauzi, pernyataan ngelantur dari Sarkoni Syam yang notabene mantan Wakil Ketua DPRD Bungo ini tidak mencerminkan dirinya sebagai politisi senior, yang mempunyai pengalaman dalam pemerintahan.

“Setahu saya Sarkoni ini punya pengalaman yang baik di pemerintahan sebagai mantan ketua DPRD Bungo, yang disampaikannya visi misi Hamas-Apri tidak sesuai aturan presiden ini apa? Aturan yang mana yang dilanggar, coba didengar lagi kritik yang disampaikan Hamas di debat, biar pak Sarkoni tidak keliru dalam mengeluarkan statemen,” terang Fauzi.

Fauzi menambahkan, isu nasional tidak sepenuhnya sama dengan isu daerah, bahkan setiap daerah punya isu dan problematika berbeda. Nasional punya RPJM Nasional, daerah punya RPJM Daerah masing-masing.

“Tidak hanya soal narasi Penggunaan APBN, adapula terkait Infrastruktur di mana SZ-Erick ingin menyambung dengan kawasan ekonomi khusus. Mau nyambung ke kawasan ekonomi khusus di mana? Dari 11 kawasan ekonomi khusus yang telah beroperasi di Indonesia dan 4 yang masih dalam tahap pembangunan, tidak satupun di Provinsi Jambi, paling dekat yang masih tahap pembangunan yaitu Tanjung Api-Api Sumatera Selatan,” terang Fauzi.

“Pak Sarkoni harus berani berkata jujur, mana yang di sebut rujukan mana yang di sebut copy paste,” tutup Direktur TMC Hamas-Apri.(TMC)